Halaman

Arsip Blog

Kamis, 10 Oktober 2013

Mobil Hibrida, terobosan otomotif ramah lingkungan

M
mobil-hibridaTepatnya pada tanggal 8 Juni 2008, sebuah perusahaan mobil Toyota di Jepang mengumumkan akan menyumbang 78 buah mobil hibrida untuk Konferensi Tingkat Tinggi G8 yang akan diadakan pada tanggal 7 sampai 9 Juli 2008 di Hokkaido. Tentu saja ini merupakan kesempatan salah satu strategi pemasaran Toyota. Konferensi Tingkat Tinggi G8 adalah suatu event besar di mana para pimpinan negara-negara maju berkumpul setiap tahunnya. Ini merupakan salah satu kesempatan emas untuk memperkenalkan produk Toyota ke seluruh dunia.
Mobil hibrida, atau hybrid car adalah mobil dengan teknologi terbaru yang belakangan ini ramai dibicarakan di dunia otomotif. Disebut hibrida, karena mobil jenis ini menggunakan dua sumber energi, yaitu bensin dan listrik. Agar bisa dipakai, sebuah mobil harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, harus bisa menempuh jarak paling sedikit 300 mil, atau 482 Km sebelum energinya diisi kembali, sehingga tidak merepotkan pengemudi. Kedua, pengisian bahan bakar harus bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Ketiga, harus sama cepat dengan kendaraan lain di jalan sehingga tidak menghambat lalu lintas.
Mobil berbahan bakar bensin yang kita pakai sekarang bisa memenuhi semua syarat ini, tetapi menghasilkan polusi yang berlebihan. Sementara mobil bertenaga listrik, hampir tidak mengakibatkan polusi sama sekali, namun hanya bisa menempuh jarak maksimum 50 Km setiap kali isi ulang. Ditambah lagi, proses isi ulangnya sangat pelan dan tidak mudah. Mobil hibrida menggabungkan keunggulan dari keduanya.
Dunia sudah lama memimpikan mobil yang ramah lingkungan. Yaitu, mobil yang bebas emisi karbon sehingga tidak menambah pemanasan global dan polusi udara. Mimpi ini belakangan berubah menjadi suatu kebutuhan mendesak karena harga bahan bakar yang sangat menaik. Selama teknologi bebas emisi karbon, seperti mobil berbahan bakar hydrogen, atau alcohol masih butuh waktu untuk dikembangkan, mobil hibrida inilah yang paling mungkin dipasarkan secara luas karena tidak membutuhkan infrastruktur baru.
Dengan teknologi hibrida, mesin mobil yang bekerja dengan bensin bisa diperkecil karena ia tidak bekerja sendiri. Energi yang diperlukan untuk menjalankan mobil bisa juga didapat dari motor listrik yang terdapat di dalamnya. Mobil hibrida juga didesain sedemikian rupa sehingga bisa bekerja dengan energi seminimal mungkin. Mesin mobil yang lebih kecil otomatis membuat berat mobil keseluruhan pun menjadi lebih ringan. Ini membuat mobil membutuhkan energi yang lebih sedikit ketika mendaki tanjakan. Body mobil juga didesain dengan model aerodinamis sehingga gesekan dengan udara dapat dikurangi. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar pun bisa dikurangi.
Dengan berbagai teknologi yang demikian canggih, tidak heran kalau harga mobil hibrida agak mahal dan mungkin yg membeli mobil ini hanya kalangan atas, yah kita (kalangan menengah dan bawah) juga bisa membeli yaitu dengan cara menabung, akan tetapi kita masih melihat keadaan ekonomi kita. Kalau dipikir-pikir aneh juga, untuk menghemat ongkos bensin, kita malah harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli mobil hibrida. Untuk menghemat pun ternyata harus bermodal !
Sementara kocek kita belum mampu membeli teknologi modern ini, ada cara-cara mengemudi untuk menghemat bahan bakar, bahkan dengan mobil biasa sekali pun. Misalnya, dengan melaju lebih lambat. Gesekan mobil dengan udara meningkat tajam begitu kita mempercepat laju mobil. Ini membuat mobil jadi boros bensin.
Melaju dengan kecepatan tetap juga lebih hemat bensin. Kenapa? Karena setiap kali kita mempercepat laju mobil, kita menggunakan energi, kemudian ketika kita memperlambatnya kembali, kita menggunakan energi lagi. Dengan berulang-ulang mempercepat dan memperlambat mobil, kita menggunakan energi dua kali lipat dibanding kalau kita melaju dengan kecepatan tetap.
Satu lagi yang penting ialah, tidak berhenti mendadak. Ketika kita berhenti mendadak, rem bekerja keras menyerap kecepatan mobil dalam seketika dan mengubahnya menjadi panas yang kemudian dibuang. Penyia-nyiaan energi yang tidak perlu.
Hibrida atau bukan, mengurangi polusi udara dan menghemat energi bisa kita lakukan sekarang juga. Semuanya tergantung pada kemauan  dan sikap kita sehari-hari.

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/mobil-hibrida-terobosan-otomotif-ramah-lingkungan/

Senin, 07 Oktober 2013

limbah kimia


窗体底端
Limbah Industri
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya.
Bahan beracun dan berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga maupun industri yang tersimpan, diproses, diperdagangkan, diangkut dan lain-lain.
Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen, amoniak, sodium nitrit, gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet dan masih banyak lagi untuk menyebutnya satu per satu. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
Terdapat lima juta jenis bahan kimia telah dikenal dan di antaranya 60.000 jenis sudah dipergunakan dan ribuan jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan.
Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari pabrik industriy Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri maupun sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.
Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain.
Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkunganpada waktu tertentu.
Adanya batasan kadar dan jumlah bahan beracun danberbahaya pada suatu ruang dan waktu tertentu dikenal dengan istilah nilai ambang batas, yang artinya dalam jumlah demikian masih dapat ditoleransi oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan ataupun pemakai,Karena itu untuk tiap jenis bahan beracun dan berbahaya telah
ditetapkan nilai ambang batasnya.
Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang  Dalam jangka waktu relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka panjang cukup fatal bagi lingkungan,Oleh sebab itu pencegahan dan penanggulangan haruslah merumuskan akibat-akibat pada suatu jangka waktu yang cukup jauh.
Melihat pada sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang diperlukan langkah pencegahan, penanggulangan dan pengelolaan.
窗体顶端